Menjalin komunikasi dengan sesama rekan kerja mungkin bukan menjadi suatu masalah,kita bisa berbicara sambil bercanda,tapi begitu bertemu dengan atasan urusannya jadi berbeda. Walaupun tidak ada syarat dan aturan tertulisnya, Anda harus bisa menjaga sikap dan ucapan Anda serta sebisa mungkin jangan salah bicara. Berikut ini adalah Tips tepat etika bersikap di depan bos Anda dalam berbagai situasi:
- Bos Di Depan Pintu Saat Anda Terlambat. Lagi-lagi Anda terlambat masuk kantor. Biasanya sih, Anda ‘selamat’. Tapi hari ini bos berdiri tepat di pintu saat Anda berjalan santai ke kantor. Berinisiatif meminta maaf sekaligus menerangkan kenapa Anda terlambat sampai di kantor ” Maaf Pak, saya terlambat. tadi jalanan macet”. Padahal dia tidak bertanya alasan Anda terlambat. Kemudian cukup tersenyum padanya dan tidak perlu mempermasalahkan keterlambatan Anda.Sebagai kompensasinya, Anda harus tahu diri dengan pulang lebih larut. dan berusaha tidak mengulanginya lagi.Jadikan ini pelajaran untuk tidak terlambat di lain waktu. Karena hari ini mungkin Anda bisa menghindari omelan atasan, tapi besok-beok belum tentu.
- Hanya Berdua. Anda hanya berdua di dalam lift dengan pimpinan perusahaan dan Anda menyapa terlebih dahulu, “Selamat Pagi”dan tersenyum,kemudian atasan Anda membalas “Selamat Pagi”. Lalu membiarkan pembicaraan tergantung sampai lift terbuka dan memisahkan Anda. Cari tahu informasi tentang atasan Anda, misalnya hobi atau keluarganya. Jadi ketika Anda kebetulan terjebak dalam lift hanya dengan atasa, Anda bisa bilang, “Selamat Pagi Pak/Bu. Masih sering main tenis kalau hari minggu?”. Ini bisa menjadi pembuka jalan untuk menjalin hubungan yang akrab dengannya (walau 90% kemungkinan dia tidak tahu siapa Anda).
- Antre Di Toilet. Pas antre di toilet kantor, tiba-tiba atasan Anda masuk dan ikut antre. Mempersilahkan dia antre di depan Anda. Ini mengesankan Anda adalah tipe orang yang mudah ‘diinjak’ dan suka ‘cari muka’. Pergi ke toilet adalah waktu pribadi semua orang. Jadi, kalau Anda berada dalam situasi semacam ini, hindari percakapan. Cukup tersenyum dan tidak perlu memaksakan diri untuk berbasa basi. Jika dia mengajakbicara, barulah Anda menanggapinya.
- Mendadak Diminta Lembur. Atasan mendadak meminta Anda lembur padahal Anda sudah terlanjur bikin janji penting. Berusahan untuk mengakomodasi keperluan atasan dengan lembur sebentar dan memundurkan janji Anda beberapa jam. Jika tidak mungkin, beri dia solisi lain. Anda bisa mengajukan diri untuk lembur pada esok harinya, membawa bahan kerjaan pulang ke rumah atau datang lebih awal ke kantor esok harinya untuk mengerjakannya. Dengan begitu, atasan akan merasa bahwa dia bisa mengandalkan Anda dan rencana Anda tidak berantakan.
- Ditanya Tentang Rekan Kerja. Mungkin saja Anda punya maksud baik dengan berkata jujur, tetapi jangan sampai merugikan rekan kerja lain. Berkilah dengan bilang, “Wah, saya kurang tahu Pak, dia sedang sibuk apa sekarang. Saya kebetulan sedang fokus ke proyek A.” Dari situ, alihkan perhatiannya dengan menanyakan pendapat dan nasihatnya mengenai proyek tersebut. Jika dia terus memaksa Anda untuk bercerita, Anda bisa memilih cara diplomatis dengan mengatakan, “Yah, mungkin kekurangan dia adalah A. Tapi menurut saya itu justru bisa mendorong timnya untuk terus maju”. Jangan biarkan pembicaraan ini berlangsung lama,karena bisa terbawa suasana pembicaraan, buru-buru kabur dengan permisi kek kamar mandi saja.
- Makan Siang Bersama. Hindari juga menggerak-gerakan tangan atau kaki di bawah meja. Selain mengganggu, hal ini menunjukkan bahwa Anda mudah gugup dan tidak bisa menghadapi tekanan. Cukup keluarkan satu komentar pekerjaan di kantor yang berhubungan dengan atasan Anda, misalnya, “Tadi saran Ibu/Bapak tentang A benar juga”. Jika tidak ada tanggapan berarti, itu isyarat bagi Anda untuk diam dan menikmati makanan Anda.
- Bertemu Bos Saat Istirahat. Ketika makan siang di luar bersama teman, Anda lihat bos sedang makan sendirian di tempat yang sama dan Anda harus melewatinya. Sapa atasan Anda, “Pak/Bu sering makan di sini juga? Mau gabung dengan saya dan teman-teman?”. Hal ini menunjukkan bahwa Anda tidak takut atau minder, juga mencerminkan kepribadian Anda yang terbuka dan menghargai atasan di berbagai situasi. Anda bebas dari prasangka kalau makan siang adalah ajang ‘ngomongin’ bos.
- Ditanya Suatu Hal Yang Sulit Dijawab. : Seminim mungkin Anda menjawab dengan “Maaf pak saya tidak tahu”. Karena hal ini akan mencerminkan Anda tidak supel -atau tidak mau tahu- dalam urusan di luar kantor. Anda bis memulai menjawab pertanyaan sulit tersebut dengan kata, “Saya memang pernah mendengar hal tentang…” , kemudian dilanjutkan dengan “Sejauh pengetahuan saya…”. Hal ini akan mencerminkan Anda mengetahui sedikit-sedikit tapi banyak, dan kalaupun jawaban Anda tidak tepat, Anda dianggap sudah berusaha ‘berpikir’ untuk menjawabnya.
Hal seperti diatas mungkin dapat terjadi dimana pun Anda berada terutama di kantor,hal utama yang harus di perhatikan jika dalam situasi tersebut yaitu usahkan Anda selalu menyapa terlebih dahulu,jangan gugup dan tetap menjaga etika berbicara yang tepat mendengarkan,berbahsa dengan baik,dan sopan,jangan menggurui dalam pembicaraan.
sumber: tipsanda.com/2009/06/16/tips-tepat-etika-bersikap-di-depan-bos/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar